Liputan6com, Jakarta Plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KKBI, plot adalah jalan (alur) cerita (dalam novel, sandiwara, dan sebagainya). Secara umum, plot adalah bagaimana cerita berkembang, terungkap, dan bergerak dalam waktu.Alur atau pemplotan merupakan unsur fiksi yang penting dalam sebuah karya sastra. Alur merupakan salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita. Alur ini akan disusun melalui setiap tahapan unsur yang ada. Mulai dari tahap pengenalan hingga tahap akhir sebuah cerita terdapat dua di dalamnya, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan suatu unsur yang bisa membantu membangun secara langsung yang terdapat pada sebuah karya. Sedangkan untuk ekstrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya dari Pengertian alurilustrasi membaca buku cerita adalah rangkaian peristiwa yang disusun secara runut hingga membentuk sebuah cerita yang lengkap. Selain itu, alur cerita juga bisa disebut sebagai plot cerita yang mampu membuat sebuah cerita menjadi lebih utuh. Alur cerita yang baik harus bisa membuat para pembaca karya sastra memiliki rasa penasaran terhadap apa yang ada di dalam cerita tersebut, sehingga para pembaca memiliki rasa penasaran tersendiri untuk terus membaca karya sastra tersebut hingga Sudjiman, alur adalah rangkaian peristiwa dan dijalin dengan seksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui rumitan ke arah klimaks dan anti klimaks. Sedangkan Chatman menyatakan bahwa alur adalah tata urutan pemunculan peristiwa-peristiwa dalam cerita. Baca Juga 5 Manfaat Membaca Buku Non Fiksi, Memperkaya Informasi 2. Jenis-jenis alurilustrasi jalannya produksi film Lopez1. Alur Cerita MajuAlur maju ini juga bisa disebut dengan istilah alur progresif. Hal ini karena memiliki arti aksi akan memuncak pada akhir cerita. Alur maju juga merupakan rangkaian peristiwa yang dimulai secara teratur dari bagian awal hingga bagian terakhir pada sebuah cerpen yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang mulai dari masa kecil seorang anak kemudian tumbuh menjadi dewasa dan berakhir menjadi tua. Selain itu, konflik yang ada di dalam cerita pun konflik yang terjadi saat Alur Cerita MundurAlur cerita mundur atau biasa disebut dengan istilah regresif. Alur cerita mundur adalah kegiatan yang akan menceritakan tentang masa lalu dari tokoh yang diangkat dalam cerita tersebut. Dalam alur cerita mundur proses menceritakan konflik akan disampaikan pada awal cerita dan nantinya akan mengarah ke arah mundur masa lalunya. Rangkaian peristiwa dalam sebuah karya akan diceritakan mulai dari masa lalu hingga ke masa kini dengan waktu yang tak Alur Cerita CampuranAlur cerita campuran merupakan gabungan dari alur maju dan alur Tahapan alurilustrasi orang membaca buku Pexels/bruce marsSecara umum, tahapan alur sebuah cerita dibagi atas beberapa bagian seperti berikut1. Orientasi atau Pengenalan TokohPada tahap orientasi ini biasanya memperkenalkan siapa saja tokoh yang akan ada di dalam cerita dan bagaimana lingkungannya. Selain itu, pada tahap orientasi ini juga akan ditunjukkan unsur dasar yang ada di dalam cerita tersebut. Contohnya adalah waktu kejadian, latar tempat dan bagaimana suasana yang digambarkan pada dari tahap orientasi ini adalah agar para penikmat karya bisa mengetahui siapa saja tokoh yang berperan dalam alur cerita tersebut, dimana tempat yang terjadi pada cerita tersebut serta bagaimana suasana yang berusaha dibangun oleh penulis dalam Pengenalan Masalah atau KonflikPada tahap ini akan diperkenalkan bagaimana permulaan konflik. Di antaranya seperti penyebab terjadinya konflik tersebut. Pada tahap permulaan konflik ini diharapkan bisa membuat para penikmat karya akan penasaran dan terus mengikuti cerita Klimaks atau Puncak KonflikTahap ini merupakan puncak dari konflik yang sudah diperkenalkan tadi. Puncak konflik menjadi tahap yang paling ditunggu-tunggu oleh para penikmat karya. Puncak konflik biasanya diceritakan secara menegangkan dan membuat para penikmat karya penasaran dengan AntiklimaksPada tahap ini ketegangan konflik yang dihadapi tokoh berangsur-angsur mereda. Tokoh yang ada di dalam cerita sudah mengetahui bagaimana cara menyelesaikan konflik tersebut. Biasanya, para penikmat karya akan menikmati antiklimaks dengan perasaan yang tidak bisa PenyelesaianTahap terakhir adalah penyelesaian berbagai masalah yang telah dihadapi oleh tokoh. Pada tahap ini, penikmat karya biasanya dapat memetik amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari karya tersebut. Nah itulah berbagai informasi mengenai alur. Alur dalam cerita membantu para penikmat karya untuk memahami jalannya sebuah karya. Baca Juga 5 Rekomendasi Buku Novel Fiksi Sejarah, Belajar Berbalut Sastra
Komplikasiadalah bagian lanjutan yang mengembangkan konflik yang telah disinggung pada orientasi. Di sini, tokoh utama mulai menemukan rintangan dan harus melakukan perjuangan untuk mencapai tujuannya. Sebelum masuk ke bagian resolusi, terdapat klimaks yang menentukan nasib si tokoh.
Sebuah cerita disampaikan melalui rangkaian peristiwa-peristiwa yang padu. Urutan jalannya rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita disebut alur atau plot cerita. Alur/plot cerita bertanggung jawab atas urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun saling berkaitan. Plot cerita yang baik dari sebuah cerita dapat menjadikan sebuah karya tulis menjadi menarik untuk dinikmati. Beberapa cerita disampaikan menggunakan urutan waktu, sebagian cerita lainnya disampaikan melalui hubungan sebab akibat. Plot cerita dihadirkan dalam beberapa unsur seperti melalui pengenalan tokoh, pengenalan masalah, puncak masalah, sampai dengan bagaimana akhir dari cerita. Penyusunan plot cerita dapat disampaikan secara urut dari awal sampai akhir. Dapat juga disusun dengan mengenalkan masalah terlebih dahulu dengan cara flashback ke masa lalu. Atau dapat juga dengan alur campuran. Beberapa cerita ada yang memiliki akhir cerita yang menggantung, tidak memiliki penyelesaian Melalui halaman ini, sobat idschool dapat mempelajari ulasan seputar tahapan alur atau plot cerita. Bahasan meliputi apa saja rangkaian/tahapan alur cerita, diagram plot, dan contoh soal tahapan plot cerita beserta pembahasannya. Table of Contents Rangkaian Alur Cerita 1 Eksposisi/Orientasi 2 Munculnya Konflik 3 Peningkatan Masalah 4 Klimaks 5 Antiklimaks 6 Resolusi/Koda 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu 1 Alur Maju Progresif 2 Alur Mundur Regresif 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Baca Juga 7 Unsur Intrinsik Cerpen dan Tips/Cara Menentukannya Rangkaian Alur Cerita Sebuah cerita disusun berdasarkan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan melalui alur atau plot cerita. Alur cerita disampaikan melalui beberapa tahapan/rangkaian. Ada enam tahapan alur cerita yang biasa digunakan. Keenam tahapan alur cerita tersebut terdiri dari eksposisi, konfliks, pengenalan masalah, klimaks, anti klimaks, dan resolusi. 1 Eksposisi/Orientasi Eksposisi merupakan bagian pengantar cerita atau pengenalan situasi cerita. Pada bagian ini mulai diperkenalkan siapa karakter utama dalam cerita. Selain itu juga mulai diperkenalkan pengaturan, suasana, dan waktu. Bagian ini juga meliputi penokohan dan pengenalan bibit-bibit masalah dalam cerita, disertai pula hubungan antar tokoh. 2 Munculnya Konflik Konflik merupakan masalah utama yang menjadi penggerak plot sebuah cerita. Bagian ini merupakan peristiwa yang akan diatasi oleh tokoh utama protagonis. Keberadaan konflik dalam sebuah cerita dapat manjdi daya tarik penikmatnya. Seberapa menarik konflik certia yang dihadirkan penulis dapat mempengaruhi minat pembacanya. Isi cerita pada tahapan ini berupa pemaparan masalah yang dihadapai. Permasalahan dalam cerita mulai diperkenalkan perlahan. Masalah bisa menyangkut persoalan dalam diri sang tokoh, perselisihan dengan tokoh lain, atau antara satu tokoh dan lingkungannya. 3 Peningkatan Masalah Bagian peningkatan masalah merupakan bagian lanjutan dari konflik. Pada bagian ini, mulai diceritakan peristiwa yang mengawali timbulnya kegawatan. Pergerakan tokoh dalam cerita mulai terlihat leblih kompleks. Pada bagian ini, karakter setiap tokoh akan mulai lebih terlihat kepribadiannya. 4 Klimaks Klimaks adalah peristiwa dimana konflik sampai pada puncaknya. Isi cerita pada bagian ini akan membawa pembacanya terbawa emosi dari jalan cerita. Bagian klimaks memiliki kunci dari jawaban konflik yang diangkat. Karakter dari masing-masing tokoh akan semakin kuat dan terlihat pada bagian ini. 5 Antiklimaks Tahapan antiklimaks merupakan bagian cerita dimana konflik sudah mulai memiliki penyelesaian. Masalah yang diangkat sebagai konflik cerita secara perlahan mulai teratasi. Peristiwa – peristiwa yang terjadi pada bagian ini akan mengarah pada akhir cerita. Isi cerita pada tahapan ini termasuk penyelesaian poin plot, pertanyaan yang dijawab, dan pengembangan karakter. 6 Resolusi/Koda Berikutnya adalah bagian akhir dari sebuah cerita yaitu resolusi. Resolusi menjadi tahap penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian cerita. Pada bagian ini, semua konflik dalam cerita sudah memiliki solusi. Akhir dari sebuah cerita tidak selalu bahagia. Bagian resolusi memuat koda yang memuat amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Resolusi dari sebuah cerita dapat juga berupa sesuatu yang menimbulkan pertanyaan ke pembacanya. Beberapa cerita memiliki akhir mengagetkan, puas, frustasi, atau bingung. Tetapi, pada bagian ini selalu menjadi akhir dari cerita. Baca Juga Tips Membuat Essay 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu Plot cerita atau alur cerita berdasarkan waktu dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Perbedaan dari ketiga jenis alur atau plot cerita terdapat pada bagaimana penyampaian urutan/tahapan peristiwa dalam cerita sesuai penjelasan berikut. 1 Alur Maju Progresif Alur maju adalah rangkaian peristiwa sebuah cerita yang urut dari awal sampai akhir. Misalnya cerita perjalanan hidup seseorang dimulai dari lahir sampai menjadi dewasa. Penyampaian cerita dengan alur maju diberikan secara kronologis. Contoh cerita dengan alur maju Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus, setiap hari, kecuali Minggu dan hari libur, berjalan kaki pergi pulang hamper empat belas kilo, ke sekolahnya, di jalan Daendels. Karena banyak jalan menuju ke sekolahnya, Gito bisa memiliki jalan mana yang paling disukainya. Kalau pergi, dia juga lewat jalan – jalan kecil yang lebih jauh, untuk menyenangkan hatinya. Seperti anak – anak lain, Gito hanya makan satu kali, setelah pulang sekolah. Juga seperti anak – anak lain, Gito tidak mempunyai sandal, apalagi sepatu. Guru-guru pun bertelanjang kaki. Kalau ada guru memakai sepatu atau sandal, pasti sepatu atau sandalnya sudah reyot. Baca Juga Informasi Tersurat dan Tersirat dari Bacaan 2 Alur Mundur Regresif Alur mundur merupakan penyampaian sebuah cerita melalui kisah balik. Peristiwa dengan alur mundur disampaikan tidak dari awal sampai akhir. Penyampaian cerita dengan alur mundur diawali dengan cerita masa lalu yang memiliki klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa disampaikan dari masa lalu ke masa kini dengan urutan mundur. Contoh cerita dengan alur mundur Desi tampak termenung sendiri di kursi teras rumah. Ia teringat saat kakaknya, Dani. Saat ini, Dani sedang kuliah di luar kota. Desi teringat saat kakaknya membantunya belajar. Desi juga menahan rindu saat teringat Dani yang mengajaknya bermain. Setiap waktu bersama kakaknya dahalu terasa sangat menyenangkan. 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Cerita dengan alur campuran merupakan gabungan dari alur maju dan mundur. Biasanya, cerita dengan alur campuran dimulai dari bagian tengah cerita yang berkembang maju. Pada beberapa bagian, pengembangan cerita disampaikan tentang kisah masa lalu. Contoh Cerita dengan alur campuran Braaaakkkk!! Polin menggebrak meja. Matanya keluar semua, bahkan yang hitamnya semakin masuk ke atas. Dia nampak seperti orang kesurupan. Giginya mengatup mengeluarkan suara gemertak. Dia marah sama Fajar yang telah dianggapnya lalai. Polin dan Fajar adalah teman sejak di bangku SD. Pertemanan mereka berlanjut ke SMP bahkan mereka satu kelas. Mereka saling memahami sifat satu sama lainnya. Fajar meminta maaf kepada Polin. Dia mengakui kecerobohannya. Polin menerima uluran tangan dari Fajar. Polin berpesan supaya lebih hati – hati lagi. Mereka damai kembali dan untuk merayakannya, mereka makan bersama. Baca Juga Struktur Kalimat yang Benar Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Bacalah teks berikut!Cartim, namanya begitu terkenal di Kampung Bilawong. Orangnya tidak terlalu ganteng bahkan nyaris mendekati jelek. Dia menjadi terkenal setelah dapat menaklukkan ular sanca yang melilit kambing Wa Eto di Desa Pamosangan. Kutipan teks tersebut merupakan alur bagian ….A. peleraianB. pertikaianC. perkenalanD. permasalahan PembahasanBagian kutipan teks terdapat kalimat yang mengenalkan tokoh, yaitu Cartim. Ditambah keterangan penokohan, orangnya tidak terlalu ganteng bahkan nyaris mendekati jelek. Ada juga keterangan latar tempat yaitu di Kampung Bilawong. Jadi, kutipan teks tersebut merupakan alur bagian C Baca Juga Ciri – Ciri Kalimat Efektif dan Contohnya Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan seksama!Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang diambil. Kita ikhlas dan bersabar menghadapinya. Aku bisa belajar banyak hal, banyak pengalaman yang aku dapat dari sana. Sekarang, walaupun fisikku tidak sempurna, aku bisa menjalani hidup seperti biasa. Aku bekerja di sebuah laundry. Kutipan cerpen di atas merupakan bagian ….A. KomplikasiB. KodaC. EvaluasiD. ResolusiE. Orientasi PembahasanKutipan pada kalimat pada soal menerangkan akhir dari sebuah cerita. Kondisi tersebut dengan kalimat Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang diambil. Hikmah pada umumnya diperoleh setelah mengalami suatu kejadian. Sehingga kutipan pada soal menerangkan akhir dari suatu kejadian. Tahapan ini merupakan bagian dari penyelesaian masalah atau D Demikianlah tadi ulasan materi mengenai tahapan dari alur atau plot cerita yang terdiri dari enam tahapan yaitu eksposisi, munculnya konflik, peningkatan masalah, klimaks, antiklimaks, dan resolusi. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Kalimat Ambigu
Tema gagasan utama yang menjadi dasar cerita jalannya cerita pendek. 2. Alur/Plot: tahapan urutan jalannya cerita pendek. Mulai dari perkenalan, konflik, klimaks, penyelesaian. 3. Setting: meliputi latar/tempat, waktu, suasana yang terlihat cerita pendek. 4. Tokoh: pelaku yang ada dalam cerita pendek. Setiap tokoh mempunyai watak tersendiri. 5
Alur adalah salah satu unsur intrinsik yang dibutuhkan untuk membuat atau membangun sebuah cerita, baik dalam novel, cerpen, maupun skenario film. Alur merupakan rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun secara kronologis atau sederhananya, alur adalah rangkaian cerita dari awal sampai akhir. Unsur Intrinsik Cerita Namun, sebelum membahas lebih lanjut terkait alur, ada baiknya untuk mengulas sedikit tentang apa itu unsur intrinsik dalam cerita. Mengutip buku "Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku untuk Kelas XII SMA dan MA Program IPA/IPS" oleh Atep Tatang dkk, unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam, yang terdiri atas Tema Pokok masalah dalam suatu cerita. Latar Tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. Alur Jalan cerita yang ditambah dengan konflik. Penokohan Gambaran mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita. Sudut Pandang Segi pandang penulis sebagai pengamat di luar cerita. Pengarang bisa memakai kata ganti orang ketiga untuk menceritakan peristiwa atau tokoh utama. Pengarang bisa mengganti tokoh utama dengan sebutan aku’ yang memakai kata ganti pertama. Amanat Sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca pesan moral. Pengertian Alur Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan secara runtut sehingga terjalin suatu cerita yang bulat. Pengertian alur menurut ahli Aminudin Menurut Aminudin, alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam. Rusyana Alur adalah bukan sekadar urutan cerita dari A sampai Z, melainkan merupakan hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan lainnya di dalam cerita. Jenis-jenis Alur Adapun jenis-jenis alur adalah sebagai berikut 1. Alur Maju atau Progresif Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara kronologis. Cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian. 2. Alur Sorot Balik atau Regresif Alur sorot balik adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara terbalik. Cerita tidak harus dimulai dari tahap pengantar. Cerita dapat dimulai dari tahap penampilan masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur ini disebut juga alur flash back. 3. Alur Gabungan Alur gabungan merupakan perpaduan alur maju dan alur sorot balik. Tahapan Alur Secara umum, tahapan alur sebuah cerita dibagi atas beberapa bagian seperti berikut Pengantar atau pengenalan introduction Berupa lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk mengikuti jalan cerita. Pengarang memperkenalkan tokoh dengan lingkungannya. Waktu dan tempat terjadinya cerita juga dipaparkan pada bagian ini. Penampilan masalah complication Pengarang mulai memunculkan masalah atau persoalan yang dihadapi oleh pelaku. Puncak ketegangan atau pemuncakan masalah climax Menggambarkan masalah dalam cerita yang sudah sangat mengkhawatirkan dan gawat. Ketegangan menurun atau penurun masalah anti-climax Ketegangan masalah yang dihadapi tokoh berangsur-angsur dapat teratasi. Penyelesaian conclution Masalah yang dialami tokoh dapat terselesaikan. Variasi Alur Struktur tiga babak. Wikipedia Sebenarnya tahapan alur bisa dilakukan dengan banyak cara atau variasi. Ada banyak penulis yang bereksperimen dengan alur. Dan Harmon, misalnya. Pencipta series animasi "Rick and Morty" ini membeberkan bagaimana ia membuat alur cerita dengan mengandalkan Story Circle. Story circle dijabarkan dalam delapan langkah sebagai berikut Karakter berada di zona nyamannya. Karakter menginginkan sesuatu. Karakter memasuki situasi yang tidak familiar. Karakter mencoba beradaptasi dengan situasi tersebut. Karakter memperoleh apa yang diinginkan. Tapi, ada harga yang harus ia bayar atas apa yang sudah ia peroleh. Karakter kembali ke situasi familiar. Karakter mengalami perubahan. Selain story circle, banyak di antara penulis cerita yang mengadopsi teknik delapan sequence yang merupakan pemecahan dari struktur drama tiga babak. Adapun teknik delapan sequence tersebut, yaitu Pengenalan karakter dan kejadian pemicu yang memaksa karakter keluar dari zona nyamannya babak 1. Keragu-raguan dan pengambilan keputusan dari karakter untuk bertindak atas kejadian tersebut babak 1. Perjalanan dan petualangan karakter dimulai babak 2A. Karakter mengalami kemenangan palsu atau keberhasilan semu, karakter tampak berhasil babak 2A. Munculnya masalah yang lebih besar babak 2B. Karakter mengalami kekalahan, karakter terpuruk babak 2B. Karakter mengalami kebangkitan dan mencoba menyelesaikan masalahnya kembali dengan cara lain babak 3. Kesimpulan/ pesan moral, karakter mengalami perubahan babak 3.
Kemampuanitu seperti membangun orientasi, menciptakan persepsi untuk menghargai perbedaan, kecerdasan emosi, kapasitas berkomunikasi, berpikir kreatif, dan berpikir kritis. Selama ini, dalam studi konflik, terdapat sejumlah jenis teori resolusi konflik yang dirumuskan oleh sejumlah ahli. Berikut macam-macam resolusi konflik menurut para ahli. 1.Hallo Sobat RT! Apa kabar hari ini? Kita akan membahas tentang alur nih. Kamu pasti pernah mendengar kata alur bukan? Alur adalah bagian penting dalam sebuah karya sastra seperti novel, cerpen, dan film. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, tahapan, jenis, dan contoh alur. Yuk, kita simak!Pengertian AlurAlur adalah urutan peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita. Dalam sebuah karya sastra, alur biasanya terdiri dari awal cerita, konflik, klimaks, dan akhir cerita. Alur sangat penting dalam sebuah cerita karena akan memberikan kejelasan pada pembaca atau penonton tentang apa yang sedang terjadi dalam cerita AlurTahapan alur terdiri dari beberapa bagian, yaitu1. Pembukaan ExpositionTahapan pertama dalam alur adalah pembukaan atau exposition. Tahapan ini biasanya memberikan pengenalan terhadap tokoh cerita, latar cerita, dan kondisi awal cerita. Pembukaan ini sangat penting karena akan membantu pembaca atau penonton untuk memahami cerita dengan lebih Konflik Rising ActionTahapan kedua dalam alur adalah konflik atau rising action. Tahapan ini adalah bagian dari cerita yang memperkenalkan masalah atau konflik yang dihadapi oleh tokoh cerita. Konflik biasanya membuat cerita menjadi lebih menarik dan membuat pembaca atau penonton ingin tahu apa yang akan terjadi Klimaks ClimaxTahapan ketiga dalam alur adalah klimaks atau climax. Tahapan ini adalah bagian puncak dari cerita dimana konflik yang dihadapi tokoh cerita mencapai titik puncaknya. Klimaks biasanya menjadi bagian yang paling menegangkan dan membuat pembaca atau penonton merasa Penyelesaian Falling ActionTahapan keempat dalam alur adalah penyelesaian atau falling action. Tahapan ini adalah bagian dimana konflik mulai terpecahkan dan cerita mulai mereda. Penyelesaian ini biasanya memberikan jawaban dari konflik yang dihadapi oleh tokoh Kesimpulan ResolutionTahapan terakhir dalam alur adalah kesimpulan atau resolution. Tahapan ini adalah bagian akhir dari cerita yang memberikan penyelesaian secara keseluruhan terhadap konflik yang dihadapi oleh tokoh cerita. Kesimpulan ini biasanya memberikan pesan moral yang dapat diambil dari cerita AlurSetiap cerita memiliki alur yang berbeda-beda. Ada beberapa jenis alur yang dapat ditemukan dalam sebuah cerita, yaitu1. Alur LinierAlur linier adalah jenis alur yang terdiri dari urutan peristiwa yang terjadi secara berurutan dan tidak ada yang terlewat. Alur ini biasanya digunakan pada cerita-cerita sederhana seperti dongeng atau cerita Alur Maju MundurAlur maju mundur adalah jenis alur yang terdiri dari urutan peristiwa yang tidak berurutan. Alur ini biasanya digunakan pada cerita yang kompleks dan membutuhkan waktu untuk memahami cerita secara Alur ParalelAlur paralel adalah jenis alur yang terdiri dari dua atau lebih alur cerita yang berjalan secara bersamaan. Alur ini biasanya digunakan pada cerita yang memiliki banyak tokoh AlurBerikut adalah contoh alur dalam sebuah ceritaCerita Pendek "Kucing dan Tikus"Pembukaan Exposition Terdapat seekor kucing yang sering berburu tikus di sebuah desa Rising Action Seekor tikus yang cerdik berhasil lolos dari buruan kucing dan membuat kucing merasa tertantang untuk Climax Kucing hampir berhasil menangkap tikus, namun tikus berhasil meloloskan diri dengan trik yang Falling Action Kucing merasa kecewa karena tidak berhasil menangkap tikus dan memutuskan untuk mencari mangsa Resolution Tikus berhasil selamat dari buruan kucing dan menjadi lebih cerdik dalam menghadapi pembahasan tentang pengertian, tahapan, jenis, dan contoh alur. Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami lebih baik tentang alur dalam sebuah cerita. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
Unsurpenting yang ada dalam alur adalah peristiwa, konflik, dan klimaks. Secara umum, tahapan alur dalam sebuah cerita/ novel adalah dimulai dari perkenalan tokoh, dilanjutkan dengan penampilan masalah atau mulai muncul konflik, kemudian klimaks (ketegangan masalah), anti klimaks, dan yang terakhir penyelesaian masalah. 5. Sudut Pandang
Selama ini pengertian plot sering disalahpahami sebagai alur atau jalan cerita. Mungkin karena keduanya dibangun oleh unsur peristiwa’. Penyamaan begitu saja antara plot dengan alur, apalagi mendifinisikan plot sebagai alur agaknya kuranglah tepat. Di dalam sebuah alur belum tentu terdapat plot, sebaliknya sebuah plot sudah pasti akan membentuk alur. Alur merupakan sebuah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun dengan secara kronologis. Atau definisi alur yakni suatu rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana suatu tindakan-tindakan yang terdapat dalam cerita harus berkaitan dengan satu sama lain, misalnya seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di dalam cerita yang semuanya terkait dengan suatu kesatuan waktu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan Alami Dan Buatan Serta Contohnya Berikut Ini Merupakan Pengertian Alur Plot Menurut Para Ahli. Virgil Scoh 1966 mendefinisikan bahwa plot adalah prinsip yang isensial dalam cerita. Morjorie Boulton 1975 mendefinisikan plot sebagai pengorganisasian dalam novel atau penentu struktur novel Dick Hartoko, 1948 menyatakan bahwa plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita. Unsur-Unsur Alur Plot Secara umum unsur-unsur alur bisa dijelaskan yang ada dibawah berikut ini Pengenalan cerita, Pada bagian ini, pengarang akan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang terdapat didalam sebuah cerita. Awal konflik, Pada bagian ini sih pengarang atau pembuat cerita akan memunculkan bagian-bagian dalam sebuah cerita yang bisa menimbulkan suatu permasalahan. Menuju konflik. Sih Pengarang cerita akan meningkatkan suatu permasalahan yang dialami olah tokoh. Konflik memuncak atau klimaks. Pada bagian yang satu ini merupakan puncak dari permasalahan yang dihadapi oleh sih tokoh, pada bagian ini juga tokoh di dalam cerita akan dihadapkan dalam sebuah penentuan akhir yang akan dialaminya, keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi suatu penentuan nasib tokoh didalam cerita. Penyelesaian atau ending. Akhir dari cerita, pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana nasib sih tokoh dalam cerita tersebut apakah endingnya bahagia, buruk, ataupun menggantung. Jenis-Jenis Alur Plot Berikut Ini Merupakan Jenis-Jenis Alur Plot. 1. Alur Maju Alur maju, yakni suatu alur yang peristiwa ditampilkannya secara kronologis, maju, secara berurutan dari tahap awal, tahap tengah, sampai dengan tahap akhir cerita. Biasanya alur ini sering digunakan oleh sih penulis pemula, dengan membuat cerita menggunakan alur ini maka bisa terbangun kebiasaan menulis bagi mereka sebab jika menggunakan alur ini tidak terlalu sulit dalam mengarang atau membuat sebuah cerita. Alur ini umumnya digunakan padasebuah cerita yang mudah untuk di pahami atau dicerna, misalnya seperti sebuah cerita untuk anak-anak. Tapi bukan berarti alur ini tidak bisa digunakan pada cerita yang serius, misalnya seperti drama dan lain sebagainya. Contohnya Misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia sudah remaja. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √10 Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya 2. Alur Mundur Alur mundur, adalah suatu alur yang ceritanya dimulai dengan penyelesaian. Alur ini sering ditemui pada sebuah cerita yang memakai setting waktunya pada masa lampau. Sih penulis yang memakai alur ini haruslah pintar-pintar dalam menyusun ceritanya agar tidak membuat pembacanya menjadi kebingungan. Contohnya cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda. 3. Alur Campuran Alur campuran adalah suatu alur yang diawali dengan klimaks dari cerita, yang kemudian melihat lagi masa lalu atau masa lampau dan diakhiri dengan sebuah penyelesaian dari cerita tersebut. Alur ini akan mudah digunakan dalam pembuatan cerita, jika sih pengarang cerita mengerti cara mengatur plot ceritanya. Contohnya bisa di ambil dari cerita The Bourne Identity, di mana cerita diawali di tengah-tengah, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya. Penahapan Plot Menurut Pandangan Klasik Aristoteles mengemukakan bahwa tahapan plot harus terdiri dari tahapan awal, tahapan tengah, dan tahapan akhir. Peristiwa awal yang ditampilkan dalam sebuah karya fiksi mungkin saja langsung berupa adegan-adegan yang memiliki kadar konflik dan dramatik tinggi, bahkan merupakan konflik yang amat menentukan plot karya yang bersangkutan. Padahal, pembaca belum dibawa masuk dalam suasan cerita, belum tahu awal dan sebab-sebab terjadinya konflik. Hal yang demikian dapat terjadi disebabkan urutan waktu penceritaan yang sengaja dimanipulasi dengan urutan peristiwa untuk mendapatkan efek artistik tertentu, yang memberikan kejuta dan membangkitkan rasa ingin tahu pembaca. Kaitan antarperistiwa haruslah jelas, logis dan dapat dikenali urutan kewaktuannya terlepas dari penempatannya yang mungkin di awal, tengah, atau akhir. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Rantai Makanan Pengertian, Jenis, Contoh + Gambarnya Tahap Awal Tahap awal sebuah cerita merupakan tahap perkenalan. Pada umumnya berisi informasi yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Fungsi pokok tahapan awal adalah memberikan informasi dan penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Pada tahapan ini, juga sudah dimunculkan sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi tokoh yang menyulut konflik, pertentangan-pertentangan dan lain-lain yang akan memuncak di bagian tengah. Tahap Tengah Tahap tengah sebuah cerita sering juga disebut sebagai tahap tikaian. Pada tahap ini konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap awal mengalami peningkatan, semakin menegangkan, hingga mencapai titik intensitas tertinggi atau klimaks. Dalam hal ini konflik memiliki pengertian pertarungan atau pertentangan antara dua hal yang menyebabkan terjadinya aksi reaksi. Pertentangan itu bisa berupa pertentangan fisik, ataupun pertentangan yang terjadi di dalam batin manusia. Konflik merupakan unsur terpenting dari pengembangan plot. Bahkan bisa dikatakan sebagai elemen inti dari sebuah karya fiksi. Stanton dalam An Introduction to Fiction membedakan konflik menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. a. Konflik eksternal Konflik eksternal adalah pertentangan yang terjadi antara manusia dengan sesuatu yang berada di luar dirinya. Konflik ini dibagi lagi menjadi dua macam. Konflik elemental, yaitu konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan antara manusia dengan alam; manusia lawan alam. Misalnya saja konflik yang timbul akibat adanya banjir besar, gempa bumi, gunung meletus, dsb. Sedangkan konflik sosial terjadi disebabkan adanya kontak sosial antarmanusia, atau masalah yang muncul akibat adanya hubungan sosial antarmanusia. konflik sosial bisa terjadi antara manusia lawan manusia atau manusia lawan masyarakat. Misalnya saja berupa masalah penindasan, peperangan, penghianatan, pemberontakan terhadap terhadap adat lama, dsb. b. Konflik Internal Konflik Internal adalah konflik yang terjadi di dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Pertentangan yang terjadi di dalam diri manusia. Manusia lawan dirinya sendiri. Misalnya saja konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-harapan dan masalah-masalah lainnya. Tahap Akhir Tahap akhir sebuah cerita biasa juga disebut sebagai tahapan peleraian yang menampilkan adegan tertentu sebagai akibat dari klimaks. Tahapan ini merupakan tahapan penyelesaian masalah atau bisa juga disebut sebagai tahapan anti klimaks. Penyelesaian sebuah cerita dapat dikatagorikan menjadi dua penyelesaian tertutup dan penyelesaian terbuka. Penyelesaian tertutup menunjuk pada keadaan akhir sebuah karya fiksi yang memang sudah selesai. Sedangkan penyelesaian terbuka lebih membuka peluang bagi kelanjutan cerita sebab konflik belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembacanya. Menurut Stanton dalam An Introduction to Fiction klimaks adalah saat konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari kejadiannnya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa itu harus terjadi, tidak boleh tidak. Klimaks merupakan pertemuan antara dua hal yang dipertentangkan dan menentukan bagaimana konflik itu akan diselesaikan. Penahapan Plot Menurut Pandangan Modern Freytag membagi plot sebuah cerita fiksi menjadi lima bagian; Exposistion, Rising Action, Climax, Falling Action, dan Denouement. Kelim bagian tersebut digambarkan seperti gambar dibawah ini. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ 12+ Sistem Anatomi Tubuh Manusia, Penjelasan, Dan Gambar Expositionadalah tahapan pengenalan karakter tokoh dan setting sebuah cerita. Dalam tahapan ini, karakter bisa diperkenalkan lewat dialog atau ungkapan pikiran. Rising Actionmerupakan bagian terpenting dari sebuah cerita fiksi. Pada tahapan ini akan muncul berbagai konflik sampai mencapai klimak tertentu. Dalam tahapan ini ada lima jenis konflik yang mungkin terjadi 1 konflik antara tokoh dengan tokoh lain, 2 tokoh dengan masyarakat, 3 tokoh dengan dirinya, 4 tokoh dengan alam sekitarnya, dan 5 tokoh dengan ketentuan sang pencipta takdir. Climaxmerupakan poin tertinggi dalam sebuah cerita, dimana tokoh yang terlibat sampai pada puncak konflik permasalahannya. Falling Actionmerupakan bagian cerita yang mengikuti climax. Bagian ini merupakan titik balik terhadap penyelesaian konflik yang dialami tokoh. Oleh sebagian ahli bagian ini sering juga disebut anti-klimaks. Denouement atau resolusimerupakan bagian dari cerita yang terdiri atas rentetan kejadian yang mengiringi anti-klimaks dan merupakan kesimpulan cerita. Pada bagian ini semua konflik diselesaikan sehingga mengurangi ketegangan dan kekhawatiran pembaca terhadap masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita tersebut. Namun perlu diingat bahwa tidak semua cerita memiliki bagian ini. Kaidah Pengembangan Plot Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar plot yang kita bangun tidak saja menjadi menarik, tetapi juga sesuai dengan logika cerita, dan tidak melebar ke mana-mana sehingga kehilangan fokus cerita. Dalam buku How to Analyze Fiction, Kenny mengemukakan kaidah-kaidah pemlotan meliputi masalah plausibilitas plausibility, adanya unsur rasa ingin tahu suspense, kejutan suprise, dan kesatupaduan unity. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Budaya Menurut Para Ahli Beserta Definisi Dan Unsurnya Plausibilitas Keterpercayaan Plausibilitas memiliki pengertian suatu hal yang dapat dipercaya sesuai dengan logika cerita. Plot sebuah cerita harus memiliki sifat plausibel atau dapat dipercaya oleh pembaca. Pengembangan cerita yang tak plausibel dapat membingungkan dan meragukan pembaca. Sebuah cerita dikatakan memiliki sifat plausibel jika tokoh-tokoh cerita dan dunianya dapat diimajinasikan dan jika para tokoh dan dunianya tersebut serta peristiwa-peristiwa yang dikemukakan mungkin saja dapat terjadi. Plausibilitas cerita tidak berarti peniruan realitas belaka, tetapi lebih disebabkan ia memiliki keberkaitan dengan pengalaman kehidupan. Apakah jika seseorang berada dalam persoalan dan situasi seperti yang dialami tokoh cerita akan bertindak seperti yang dilakukan tokoh itu? Misalnya saja, mungkinkah seorang tokoh cerita yang mengalami keterbelakangan mental mampu menjawab soal-soal pertanyaan dalam olimpiade matematika? Dalam sebuah cerita fiksi itu mungkin saja, namun tentunya hal ini sangat tidak bisa dipercaya, oleh sebab itu ia tak memiliki sifat plausibel. Suspense Kekurangpastian Suspense memiliki pengertian pada adanya perasaan semacam kurang pasti terhadap peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, khususnya yang menimpa tokoh protagonis atau yang diberi simpati oleh pembaca. Sebuah cerita yang baik tentunya harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu pembaca. Suspense tidak semata-mata hanya berurusan dengan ketidaktahuan pembaca, tetapi lebih dari itu, mampu mengikat pembaca seolah-oleh terlibat dalam kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan dialami oleh tokoh cerita. Suspense akan mendorong, menggelitik dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita, mencari jawaban dari rasa ingin tahu terhadap kelanjutan dan akhir cerita. Suprise Keterkejutan Plot sebuah cerita yang menarik tidak saja harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, tetapi juga mampu memberika kejutan atau ketakterdugaan. Plot sebuah karya fiksi dikatakan memiliki sebuah kejutan apabila sesuatu yang dikisahkan atau kejadian-kejadian yang ditampilkan menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca. Jadi, dalam karya itu terdapat suatu penyimpangan, pelanggaran atau pertentangan apa yang ditampilkan dalam cerita dengan apa yang telah menjadi kebiasaan, atau mentradisi. Kesatupaduan Kesatupaduan memiliki pengertian keberkaitan unsur-unsur yang ditampilkan, khususnya peristiwa-peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan, yang mengandung konflik atau pengalaman kehidupan yang hendak disampaikan. Ada benang merah yang menghubungkan berbagai aspek cerita sehingga seluruhnya dapat terasa sebagai satu kesatuan yang utuh dan padu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 9 Pengertian Multikultural Menurut Para Ahli Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari23Rangkaian alur dapat disusun dengan pola berikut ini. Orientasi Eksposisi Sebagai bagian pembuka, sutradara memperkenalkan tokoh, latar, dan masalah melalui prolog/dialog tokoh yang muncul. Komplikasi Intrik Sutradara memunculkan masalah kecil (intrik) sebagai penyebab munculnya konflik. Ini ditandai dengan tokoh protagonis dan antagonis mulai terlibat
Sebuah cerita disampaikan melalui rangkaian peristiwa-peristiwa yang padu. Urutan jalannya rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita disebut alur atau plot cerita. Alur/plot cerita bertanggung jawab atas urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun saling berkaitan. Plot cerita yang baik dari sebuah cerita dapat menjadikan sebuah karya tulis menjadi menarik untuk dinikmati. Beberapa cerita disampaikan menggunakan urutan waktu, sebagian cerita lainnya disampaikan melalui hubungan sebab akibat. Plot cerita dihadirkan dalam beberapa unsur seperti melalui pengenalan tokoh, pengenalan masalah, puncak masalah, sampai dengan bagaimana akhir dari cerita. Penyusunan plot cerita dapat disampaikan secara urut dari awal sampai akhir. Dapat juga disusun dengan mengenalkan masalah terlebih dahulu dengan cara flashback ke masa lalu. Atau dapat juga dengan alur campuran. Beberapa cerita ada yang memiliki akhir cerita yang menggantung, tidak memiliki penyelesaian Melalui halaman ini, sobat idschool dapat mempelajari ulasan seputar tahapan alur atau plot cerita. Bahasan meliputi apa saja rangkaian/tahapan alur cerita, diagram plot, dan contoh soal tahapan plot cerita beserta pembahasannya. Table of Contents Rangkaian Alur Cerita 1 Eksposisi/Orientasi 2 Munculnya Konflik 3 Peningkatan Masalah 4 Klimaks 5 Antiklimaks 6 Resolusi/Koda 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu 1 Alur Maju Progresif 2 Alur Mundur Regresif 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Tahapan Alur Berupa Penyelesaian Konflik Yang Dihadapi Tokoh Utama Adalah Table of Contents Rangkaian Alur Cerita 1 Eksposisi/Orientasi 2 Munculnya Konflik 3 Peningkatan Masalah 4 Klimaks 5 Antiklimaks 6 Resolusi/Koda 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu 1 Alur Maju Progresif 2 Alur Mundur Regresif 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Baca Juga 7 Unsur Intrinsik Cerpen dan Tips/Cara Menentukannya Rangkaian Alur Cerita Sebuah cerita disusun berdasarkan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan melalui alur atau plot cerita. Alur cerita disampaikan melalui beberapa tahapan/rangkaian. Ada enam tahapan alur cerita yang biasa digunakan. Keenam tahapan alur cerita tersebut terdiri dari eksposisi, konfliks, pengenalan masalah, klimaks, anti klimaks, dan resolusi. 1 Eksposisi/Orientasi Eksposisi merupakan bagian pengantar cerita atau pengenalan situasi cerita. Pada bagian ini mulai diperkenalkan siapa karakter utama dalam cerita. Selain itu juga mulai diperkenalkan pengaturan, suasana, dan waktu. Bagian ini juga meliputi penokohan dan pengenalan bibit-bibit masalah dalam cerita, disertai pula hubungan antar tokoh. 2 Munculnya Konflik Konflik merupakan masalah utama yang menjadi penggerak plot sebuah cerita. Bagian ini merupakan peristiwa yang akan diatasi oleh tokoh utama protagonis. Keberadaan konflik dalam sebuah cerita dapat manjdi daya tarik penikmatnya. Seberapa menarik konflik certia yang dihadirkan penulis dapat mempengaruhi minat pembacanya. Isi cerita pada tahapan ini berupa pemaparan masalah yang dihadapai. Permasalahan dalam cerita mulai diperkenalkan perlahan. Masalah bisa menyangkut persoalan dalam diri sang tokoh, perselisihan dengan tokoh lain, atau antara satu tokoh dan lingkungannya. 3 Peningkatan Masalah Bagian peningkatan masalah merupakan bagian lanjutan dari konflik. Pada bagian ini, mulai diceritakan peristiwa yang mengawali timbulnya kegawatan. Pergerakan tokoh dalam cerita mulai terlihat leblih kompleks. Pada bagian ini, karakter setiap tokoh akan mulai lebih terlihat kepribadiannya. 4 Klimaks Klimaks adalah peristiwa dimana konflik sampai pada puncaknya. Isi cerita pada bagian ini akan membawa pembacanya terbawa emosi dari jalan cerita. Bagian klimaks memiliki kunci dari jawaban konflik yang diangkat. Karakter dari masing-masing tokoh akan semakin kuat dan terlihat pada bagian ini. 5 Antiklimaks Tahapan antiklimaks merupakan bagian cerita dimana konflik sudah mulai memiliki penyelesaian. Masalah yang diangkat sebagai konflik cerita secara perlahan mulai teratasi. Peristiwa – peristiwa yang terjadi pada bagian ini akan mengarah pada akhir cerita. Isi cerita pada tahapan ini termasuk penyelesaian poin plot, pertanyaan yang dijawab, dan pengembangan karakter. 6 Resolusi/Koda Berikutnya adalah bagian akhir dari sebuah cerita yaitu resolusi. Resolusi menjadi tahap penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian cerita. Pada bagian ini, semua konflik dalam cerita sudah memiliki solusi. Akhir dari sebuah cerita tidak selalu bahagia. Bagian resolusi memuat koda yang memuat amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Resolusi dari sebuah cerita dapat juga berupa sesuatu yang menimbulkan pertanyaan ke pembacanya. Beberapa cerita memiliki akhir mengagetkan, puas, frustasi, atau bingung. Tetapi, pada bagian ini selalu menjadi akhir dari cerita. Baca Juga Tips Membuat Essay 3 Jenis Alur Cerita Berdasarkan Urutan Waktu Plot cerita atau alur cerita berdasarkan waktu dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Perbedaan dari ketiga jenis alur atau plot cerita terdapat pada bagaimana penyampaian urutan/tahapan peristiwa dalam cerita sesuai penjelasan berikut. 1 Alur Maju Progresif Alur maju adalah rangkaian peristiwa sebuah cerita yang urut dari awal sampai akhir. Misalnya cerita perjalanan hidup seseorang dimulai dari lahir sampai menjadi dewasa. Penyampaian cerita dengan alur maju diberikan secara kronologis. Contoh cerita dengan alur maju Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus, setiap hari, kecuali Minggu dan hari libur, berjalan kaki pergi pulang hamper empat belas kilo, ke sekolahnya, di jalan Daendels. Karena banyak jalan menuju ke sekolahnya, Gito bisa memiliki jalan mana yang paling disukainya. Kalau pergi, dia juga lewat jalan – jalan kecil yang lebih jauh, untuk menyenangkan hatinya. Seperti anak – anak lain, Gito hanya makan satu kali, setelah pulang sekolah. Juga seperti anak – anak lain, Gito tidak mempunyai sandal, apalagi sepatu. Guru-guru pun bertelanjang kaki. Kalau ada guru memakai sepatu atau sandal, pasti sepatu atau sandalnya sudah reyot. Baca Juga Informasi Tersurat dan Tersirat dari Bacaan 2 Alur Mundur Regresif Alur mundur merupakan penyampaian sebuah cerita melalui kisah balik. Peristiwa dengan alur mundur disampaikan tidak dari awal sampai akhir. Penyampaian cerita dengan alur mundur diawali dengan cerita masa lalu yang memiliki klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa disampaikan dari masa lalu ke masa kini dengan urutan mundur. Contoh cerita dengan alur mundur Desi tampak termenung sendiri di kursi teras rumah. Ia teringat saat kakaknya, Dani. Saat ini, Dani sedang kuliah di luar kota. Desi teringat saat kakaknya membantunya belajar. Desi juga menahan rindu saat teringat Dani yang mengajaknya bermain. Setiap waktu bersama kakaknya dahalu terasa sangat menyenangkan. 3 Alur Campuran Progresif – Regresif Cerita dengan alur campuran merupakan gabungan dari alur maju dan mundur. Biasanya, cerita dengan alur campuran dimulai dari bagian tengah cerita yang berkembang maju. Pada beberapa bagian, pengembangan cerita disampaikan tentang kisah masa lalu. Contoh Cerita dengan alur campuran Braaaakkkk!! Polin menggebrak meja. Matanya keluar semua, bahkan yang hitamnya semakin masuk ke atas. Dia nampak seperti orang kesurupan. Giginya mengatup mengeluarkan suara gemertak. Dia marah sama Fajar yang telah dianggapnya lalai. Polin dan Fajar adalah teman sejak di bangku SD. Pertemanan mereka berlanjut ke SMP bahkan mereka satu kelas. Mereka saling memahami sifat satu sama lainnya. Fajar meminta maaf kepada Polin. Dia mengakui kecerobohannya. Polin menerima uluran tangan dari Fajar. Polin berpesan supaya lebih hati – hati lagi. Mereka damai kembali dan untuk merayakannya, mereka makan bersama. Baca Juga Struktur Kalimat yang Benar Contoh Soal Menentukan Tahapan Alur Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Bacalah teks berikut! Cartim, namanya begitu terkenal di Kampung Bilawong. Orangnya tidak terlalu ganteng bahkan nyaris mendekati jelek. Dia menjadi terkenal setelah dapat menaklukkan ular sanca yang melilit kambing Wa Eto di Desa Pamosangan. Kutipan teks tersebut merupakan alur bagian ….A. peleraianB. pertikaianC. perkenalanD. permasalahan Pembahasan Bagian kutipan teks terdapat kalimat yang mengenalkan tokoh, yaitu Cartim. Ditambah keterangan penokohan, orangnya tidak terlalu ganteng bahkan nyaris mendekati jelek. Ada juga keterangan latar tempat yaitu di Kampung Bilawong. Jadi, kutipan teks tersebut merupakan alur bagian perkenalan. Jawaban C Baca Juga Ciri – Ciri Kalimat Efektif dan Contohnya Contoh 2 – Identifikasi Tahapan Alur atau Plot Cerita Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan seksama! Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang diambil. Kita ikhlas dan bersabar menghadapinya. Aku bisa belajar banyak hal, banyak pengalaman yang aku dapat dari sana. Sekarang, walaupun fisikku tidak sempurna, aku bisa menjalani hidup seperti biasa. Aku bekerja di sebuah laundry. Kutipan cerpen di atas merupakan bagian ….A. KomplikasiB. KodaC. EvaluasiD. ResolusiE. Orientasi Pembahasan Kutipan pada kalimat pada soal menerangkan akhir dari sebuah cerita. Kondisi tersebut dengan kalimat Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang diambil. Hikmah pada umumnya diperoleh setelah mengalami suatu kejadian. Sehingga kutipan pada soal menerangkan akhir dari suatu kejadian. Tahapan ini merupakan bagian dari penyelesaian masalah atau resolusi. Jawaban D Demikianlah tadi ulasan materi mengenai tahapan dari alur atau plot cerita yang terdiri dari enam tahapan yaitu eksposisi, munculnya konflik, peningkatan masalah, klimaks, antiklimaks, dan resolusi. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Kalimat Ambigu
Mulaimenemukan solusi atas konflik yang dihadapi. School No School; Course Title AA 1; Uploaded By MagistrateCrown9205. Pages 57 This preview shows page 39 - 41 out of 57 pages. View full document. See Page 1
Jakarta - Salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita adalah alur. Unsur ini disusun melalui setiap tahapan, mulai dari pengenalan hingga akhir umum, terdapat dua unsur pembentukan cerita dalam sebuah karya sastra, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia oleh Sri Sutarni dan Sukardi, unsur intrinsik merupakan unsur pembangun langsung yang terdapat dalam karya. Sedangkan unsur ekstrinsik berada di luar adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat dan disusun secara kronologis. Peranan alur sangat penting karena alur adalah struktur rangkaian peristiwa yang menggerakkan jalan terdiri dari beberapa bagian, yaitu tahapan awal atau pengenalan, pemunculan konflik, konflik memuncak, klimaks, pemecahan masalah dan akhir AlurBerikut penjelasan tahapan alur yang dilansir dari Modul Bahasa Indonesia Kelas XI karya Sutji Harijanti, yaitu1. Pengenalan CeritaTahapan ini merupakan pengenalan tokoh-tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain Pemunculan KonflikPada tahap selanjutnya pembaca diajak masuk pada pengenalan konflik. Dalam tahap ini, terjadi konflik yang merupakan bumbu agar cerita lebih menarik. Konflik-konflik ini melibatkan semua tokoh dan pada tahap ini pula pembaca akan mengenal alur dari cerita yang KomplikasiTahap selanjutnya adalah komplikasi atau tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur KlimaksKlimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini adalah tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal ResolusiResolusi merupakan pemecahan masalah, tahap ini menunjukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka-teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal cerita akan terungkap dalam tahap ini. Seringkali, perwatakan yang asli dari setiap tokoh akan muncul pada tahapan AkhirPada tahap ini adalah bagian akhir cerita, dalam tahap ini semua konflik telah terpecahkan dan cerita telah AlurBerdasarkan urutan kronologisnya, alur dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Berikut penjelasannya1. Alur MajuPada alur maju atau disebut juga dengan alur progresif, penulis menyajikan jalan cerita secara berurutan mulai dari tahapan perkenalan ke tahapan penyelesaian secara tidak Alur MundurAlur mundur adalah proses jalannya cerita secara acak atau tidak urut. Alur mundur disebut juga sebagai alur regresif. Umumnya, pengarang menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelesaian. Kemudian, menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik Alur CampuranAlur jenis ini adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur. Penulis pada awalnya menyajikan cerita secara urut. Kemudian, penulis menceritakan kembali kisah masa lalu. Alur ini cukup sulit untuk dipahami pembaca, serta membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi untuk itulah pengertian alur, tahapan serta macam-macamnya. Semoga menambah pengetahuanmu ya, detikers! Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] kri/kri
Halyang akan dikaji berupa unsur intrinsik yang terdapat di dalam film yang penulis kaji hanya unsur tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, bahasa, dan pesan moral. Analisis unsur intrinsik di dalam film “karma” ini menggunakan analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya yang
Tokohadalah semua pelaku yang membangun alur cerita. Tokoh adalah salah satu unsur intrinsic dalam sebuah novel. Tokoh adalah pelaku dalam cerita (Suharman, dkk 2010:132). Sementara orang beranggapan bahwa kesukaran yang harus dihadapi oleh tokoh itu berupa benda-benda konkrit seperti manusia. Bentuk penyelesaian konflik batin tokoh Adapunrincian tahapan alur novel 5 cm ini adalah sebagai berikut 1 Tahap. Adapun rincian tahapan alur novel 5 cm ini adalah. School Indonesia University of Education; Course Title ENGL ENGLISH LI; Uploaded By qferahayatun. Pages 18 This preview shows page 10 - Menentukanlatar novel dengan bukti yang. faktual. Materi: Novel. Dok. Penerbit. Gambar 6.3 Belajar menentukan alur, pelaku, dan latar dalam novel. Dalam sebuah novel digambarkan liku-liku kehidupan tokoh yang sarat dengan konflik dan ketegangan. Konflik dan ketegangan inilah yang membuat novel memiliki daya tarik dan daya pikat.
Pengantaratau pengenalan (introduction), berupa lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk engikuti jalan cerita. Pengarang memperkenalkan tokoh dengan lingkungannya. Waktu dan tempat terjadinya cerita dipaparkan pada bagian ini. Penampilan masalah (complication), pengarang mulai memunculkan masalah atau persoalan yang dihadapi oleh
Syabana Firdaus ali. 2013. Unsur Intrinsik Cerpen Mahasiswa Aru Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Skripsi. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Muakibatul Hasanah M.Pd. (II) Dr. Roekhan M.Pd. Kata kunci cerita pendek mahasiswa Aru pembelajaran menulis cerita pendek 12288 12288
Padaumumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.Konflikcerita menjadi fokus utama pada bagian ini. Tahapan pada evaluasi terdiri dari pengenalan konflik lebih lanjut, klimaks, hingga penyelesaian konflik mulai sedikit diperkenalkan. Resolusi – Yang menjadi fokus pada tahapan ini adalah penyelesaian konflik yang dihadapi tokoh utama. Pada tahapan resolusi ini solusi – solusi dari konflik
Эхри ач տаπуቹе
А убጦφазв
Ղаሊиለ вратв
Иች ищաβибек оժуጠадрድ
Епиλащ իηуτጭ раηиሺ
Гυле ፍсоπаզа
Υσուρехխ в
ቿաзоዳωм ըνο экли
Еጊաጾеጻа ςιռεςонաπ уфեвօሲале
Еπիշ цалемንн ςιኯեցу
Aluratau Plot Struktur Lakon. untuk dipentaskan. Dari kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lakon adalah drama. Jenis lakon berbeda dengan jenis prosa dan puisi dalam hal hakikat, bentuk pengungkapan, dan teknik penyajiaannya. Hakikat lakon adalah tikaian konflik. Hakikat prosa adalah cerita, dan hakikat puisi adalah imajinasi.
Fungsipokok tahapan awal adalah memberikan informasi dan penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Pada tahapan ini, juga sudah dimunculkan sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi tokoh yang menyulut konflik, pertentangan-pertentangan dan lain-lain yang akan memuncak di bagian tengah. 2. Tahap